Tuesday, February 14, 2006

missing myself maybe

When we miss someone do we really miss that person? Ada beberapa jawaban yang bukannya muskil, yaitu 1.) Kita tahu dia di ujung sana, kita khawatir dia main gila, jadi kita ingin dia terus menerus meyakinkan kita bahwa semuanya ‘aman’, dengan sms, telpon, email, dll. 2.) Kita kehilangan perhatiannya, membuat kita menjadi orang paling kesepian di seluruh dunia, mungkin karena dia gak ada, atau bisa jadi karna tidak ada yang lain juga. 3.) Kita rindu bagaimana kita ‘di matanya’. Itu pendapat saya loh, jadi mau pilih yang mana nih?

1 comment:

mumpuni said...

gimana kalo semuanya?
rindu in the companion of a missable-quality-person;

yet subsequently sadar kalo diri kita (juga) of a missable-quality-character.. (plg enggak 'di mata' orang itu)

heumn, mungkin ga harus driven dalam konteks 'perlu (re)assurance of rasa "aman" '.. but more like, 'dang! you are amazing!! pls do update me with ur amazing stories: how has life been treating you?"

klo gini sih, im missing all my closest friends, back to back, day and night!!! *ihiks.